Senin, Maret 03, 2008

Prediksi IHSG Hingga Akhir Tahun 2008 oleh UBS

Dikutip dari http://www.investorindonesia.com/

Bagi yang mempunyai investasi di instrumen pasar modal khususnya Saham dapat mempertimbangkan analisa dibawah ini walaupun jangan pula percaya 100%.

Hari ini (030308), IHSG turun sebesar 69,632 atau 2,56% akibat kekhawatiran investor terhadap ancaman resesi di Amerika Serikat dan harga minyak yang sudah menembus US$103.

Investasilah pada instrumen yang benar-benar Anda ketahui.

Happy Investing

UBS Prediksi IHSG Hingga Akhir 2008 Capai 3.050


03/03/2008 15:15:51 WIB
JAKARTA, investorindonesia.com
PT UBS Securities Indonesia (UBS) memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga akhir 2008 mencapai level 3.050 walaupun pasar global sangat fluktuatif.

“Tren kenaikan IHSG didorong sektor pertambangan dan perkebunan yang menjadi primadona pelaku pasar tahun ini,” kata Head Research UBS Securities Indonesia Joshua Tanja, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Selain itu turunnya tarif interkoneksi para pelaku operator telekomunikasi akan mendorong harga saham sektor telekomunikasi. Dengan turunnya tarif interkoneksi justru akan mendorong naiknya volume pemakaian telepon akan meningkat dan hal tersebut akan menyehatkan sektor telekomunikasi.

Joshua juga menyebutkan saham sektor konstruksi dan beberapa saham properti tertentu juga akan menyokong laju IHSG. "Laporan penjualan semen Januari yang naik dan diperkirakan hingga akhir 2008 akan menjadi indikasi bagusnya sektor properti," tambahnya.

Kenaikan IHSG ini juga didorong optimisme analis UBS ini terhadap perkiraan pertumbuhan perekonomian Indonesia minimal sebesar 5,8% pada 2008.

“Kombinasi dari tingkat konsumsi dalam negeri yang kuat, tingginya harga berbagai komoditas, berbagai infrastruktur besar, tingkat inflasi yang sehat serta tingkat suku bunga yang stabil akan mendorong pertumbuhan perekonomian minimal 5,8%,” tegasnya.

Walaupun perekonomian global yang tidak menentu akibat krisis subprime mortgage di AS, namun Joshua tetap optimistis akan pertumbuhan perekonomian Indonesia dan pasar saham Indonesia masih tetap menarik.

Sementara Presiden Direktur dan Head of Indonesia Equities UBS Sarah-Jane WAGG, dalam kesempatan yang sama, mengatakan, pasar Indonesia masih menarik bagi investor asing. "Pertumbuhan Indonesia dapat dengan jelas dilihat dari semakin meningkatnya kapitalisasi, volume perdagangan harian di BEI, yang saat ini telah mencapai setengah miliar dolar AS. Jumlah ini akan meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai tempat tujuan investasi bagi para investor global," kata Sarah-Jane. Untuk itu UBS kembali mengadakan Konferensi Indonesia yang mempertemukan 70 perusahaan Indonesia (publik dan non publik) dengan 150 investor institusional dari Australia, Eropa dan AS. (ant/gor)

Tidak ada komentar: