Minggu, Oktober 26, 2008

Krisis Keuangan Dunia dan Investasi Kita

Mungkin sama-sama telah kita ketahui bahwa saat ini pasar keuangan dunia sedang dilanda krisis kepercayaan. Dimulai dengan cerita subprime mortgage di Amerika yaitu pemberian kredit perumahan kepada individu-individu yang sebenarnya kurang layak namun dengan bunga yang lebih tinggi dan akhirnya mereka tidak sanggup bayar lagi sehingga menyeret perusahaan pemberi kredit mengalami kesulitan likuiditas. Terlebih lagi hutang-hutang tersebut disekuritasi oleh para investment bank dalam bentuk Collateralized Debt Obligations (CDO) dan dijual kepada investor-investor dengan imbal hasil yang tinggi dengan rating yang sama instrumen obligasi lainnya.

Dan akhirnya lembaga-lembaga keuangan dunia, seperti Bear Stearns, Freddie Mac, Fannie Mae, Lehman Brothers sampai dengan AIG serta masih ada lagi lembaga2 yang mengalami kesulitan likuiditas sehingga harus merger ataupun melakukan aksi korporasi lainnya yang menyebabkan harga sahamnya turun dan paling parahnya ada yang sampai bangkrut..Bahkan The Fed dan Pemerintah Amerika Serikat harus mem-bailout lembaga2 tersebut dengan dana sampai ratusan milyar dollar. Bukan dana yang sedikit…

Imbasnya akhirnya menyeret pasar keuangan global juga dilanda kepanikan, termasuk di Indonesia. Karena pasar modal Indonesia adalah pasar yang sangat bebas dan banyak investor2 asing yang berinvestasi sehingga pada saat mereka membutuhkan likuiditas, investasi2 mereka di belahan dunia lain termasuk emerging market mau tidak mau harus dijual untuk memenuhi kebutuhan likuiditas. Akibatnya pasar modal di Indonesia dan negara2 lain turun cukup dalam. Saat tulisan ini dibuat IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) sudah menyentuh level 1244 yang kalau dihitung-hitung sudah turun 54% dari akhir Desember 2007. Harga Surat Utang Negara (SUN) yg risk free juga mengalami penurunan yang cukup dalam. Contoh paling mudah harga ORI (Obligasi Negara Ritel Indonesia) dari seri awal s/d akhir berguguran semuanya sehingga apabila investor ingin menjual ORI saat ini maka akan mengalami kerugian. Tapi jangan takut, kuponnya tetap akan dibayarkan dan apabila dipegang sampai jatuh tempo akan dibayarkan 100%.

Banyak investor-investor di pasar modal Indonesia seperti investor saham, reksadana, unitlink, dsb akhirnya mengalami penurunan nilai asset yang sangat signifikan dalam waktu yang singkat. Mereka (termasuk saya) diliputi kekhawatiran, apakah nilai assetnya akan kembali naik atau bahkan mengalami penurunan terus menerus? Suatu pertanyaan yang saya rasa saat ini sangat susah untuk menjawabnya...

Lalu, apa yang dapat kita petik dari kondisi ini?

Ingatlah selalu bahwa yang namanya investasi adalah untuk tujuan jangka menengah-panjang. Konsekuensinya dalam periode tersebut selalu ada dinamika atau naik-turunnya nilai investasi...Sebelum kita berinvestasipun, khususnya di asset keuangan, umumnya selalu diberikan kuesioner untuk menentukan profil risiko diri kita sendiri. Apakah cocok dengan asset keuangan yang "high risk high return" atau "low risk low return". Profil risiko tersebut akan sangat berguna pada saat-saat kondisi pasar sedang dalam penurunan sehingga kita diharapkan lebih siap dan jangan terlalu panik. Kalau pasar sedang bagus tentunya semua orang akan senang khan...

Lihat kembali investasi yang telah kita lakukan..Seharusnya jangan berinvestasi untuk tujuan jangka pendek. Apabila memang untuk tujuan jangka pendek akan lebih baik diinvestasikan di Perbankan dalam bentuk Deposito. Karena investasi memerlukan waktu untuk berkembang, jangan berharap dengan berinvestasi di pasar keuangan akan langsung mendapat untung dalam waktu yang singkat. Bukan itu konsepnya...

Setelah tujuan investasi coba kita lihat juga cara kita melakukan investasi? Apakah yang sekali bayar atau secara berkala? Bagi yang investasinya sekali bayar mungkin bisa dipertimbangkan untuk menambah investasinya sedikit demi sedikit dan bagi yang investasinya secara berkala juga tidak perlu berhenti, diteruskan saja..Yang penting investasi tersebut tidak kita perlukan dalam waktu yang dekat. Namun, bukan berarti setelah kita berinvestasi nilainya langsung naik ya...Istilahnya itu Dollar Cost Averaging.

Yach, semoga saja kondisi ini dapat segera berlalu dan semuanya kembali normal kembali....Amien3x